Kamis, 05 Juli 2012

Inilah salah satu gambaran mengapa Islam memperlakukan perempuan begitu istimewa


Inilah salah satu gambaran mengapa Islam memperlakukan perempuan begitu istimewa

Si inggris bertanya, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"

Syaikh tersenyum dan punya 2 permen, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi tertutup. dia melemparkan keduanya kelantai yang kotor.

Syaikh bertanya: " Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?"

Si inggris menjawab: "Yang tertutup.."

Syeikh berkata: " Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami"


Inilah alasan kenapa perempuan Islam tidak boleh berjabat tangan dengan pria

Lelaki inggris bertanya: "Kenapa dalam Islam wanita tdk boleh jabat tangan dengan pria?"

Syaikh menjawab: "Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu elizabeth?
...
Lelaki inggris menjawab: "oh tentu tidak bisa! cuma orang2 tertentu saja yg bisa berjabat tangan dengan ratu."

Syaikh tersenyum & berkata:" Wanita2 kami(Kaum muslimin) adalah para ratu, & ratu tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan (yg bukan mahramnya")
 
 

Inspirasi: AsepSyamsudin Albukhori

 

Rabu, 06 Juni 2012

BaraBe of Psychology

BaraBe of Psychology
 
    Barabe merupakan nama yang dilabelkan pada sebuah kelas B angkatan 2011 Fakultas Psikologi  Universitas islan Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Yang berdiri sejak tahun 2011, semenjak pemilihan kelas di awal perkuliahan. Barabe merupakan singkatan Barudak Kelas Be. Dalam bahasa sunda itu sendiri "Barabe" berarti riweuh, rame, garandeng. Sama halnya dengan anak-anak kelas B   yang selalu rame, berisik, kocak, bikin kampus bergoyang dengan teriakan dan candaan, yang tak kalah penting narsis akut dan gila akan kamera. Tapi semua itu tak mengganggu kualitas belajar dan kegiatan perkuliahan, justru dengan itu kita malah jadi semangat untuk belajar. 
    Barabe untuk kebanyakan orang, mungkin hanya sebuah singkatan untuk sebuah kelas. Tapi, bagi kami barabe bukan hanya teman di dalam kelas, melainkan sebuah keluarga tanpa ikatan darah yang tak menghioraukan ras, suku, dan pulau. 
      Mari kita berkenalan lebih jauh...

Barisan atas dari kiri ke kanan
1. Gamal Maulana, S. Psi
2. Herdi Syahrudin, S. Psi
3. Lukman hakim, S. Psi
4. Ipan Gunawan, S. Psi
5. Faisal M. Faris, S. Psi
6. Lubi Nurzaman, S. Psi
7. M. Jiahaan. N, S. Psi
8. Indra Gunawan, S. Psi

Barisan tengah dari kiri ke kanan
9. Fajar Dani, S. Psi
10. Jayadi S. Pura, S. Psi
11. Listia Fitriani, S. Psi
12. Khoirini Azdawiyah, S. Psi
13. Indri Awaliyah S, S. Psi
14. Ilma Auliya N, S. Psi
15. Ismi Meila S, S. Psi
16. Kirani Anjasmara, S. Psi
17. Febria Rida, S. Psi
18. Galih Rizki, S. Psi
19. Irfan Nurwardana, S. Psi

Barisan bawah dari kiri ke kanan
20. Kurnia Erliani, S. Psi
21. Gina St Shofura, S. Psi
22. Hana Hanifa F, S. Psi
23. Fitri Nurainunnisa, S. Psi
24. Khuraini Bira, S. Psi
25. Fitri Hanifa, S. Psi
26. L. Santi Rosmiyati, S. Psi
27. Gemi Widy A, S. Psi
28. Ia St Sholihat, S. Psi
29. Fitriani Nurhidayah, S. Psi
30. Iin Nurdiansih, S. Psi
   
     Insya alloh kita lulus bareng-bareng, Amiiinnn


                                                  Motto BaraBe
"Asup bareng-bareng, kaluar ge wajib bareng-bareng"

Selasa, 29 Mei 2012

CINTA TERHALANG KETIDAKBERANIAN


CINTA TERHALANG KETIDAKBERANIAN



     Cinta, apa sih cinta? perlu ya sebuah Cinta? Ok, mari kita coba bahas satu persatu. Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan rasa ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, peraaan belas kasih, dan kasih sayang. Cinta dalam zaman sekarang sudah menjadi suatu kebutuhan, dimana jika tidak terpenuhi akan berimbas pada kehidupan yang lainnya khususnya hati dan jiwa. Kadang yang namanya cinta membuat orang lupa akan dirinya sendiri, lupa sekolah, lupa makan, lupa mandi, lupa segalanya, sampai-sampai dia tak ingat akan dirinya sendiri. Karena cinta orang akan bahagia, karena cinta pula orang akan lebih sengsara. Memang cinta sulit untuk dipahami.
    Perlu gak sih cinta? Ok, kalau dilihat dari sudut pandat lain cinta itu jelas perlu, karena disamping efek negtif ternyata masih banyak efek fositif yang dihasilkan ika kita tepat mempergunakan yang namanya cinta. Hidup kita lebih semangat, lebih percaya diri, membuat kita menjadi orang yang paling sempurna. Jika dalam batas yang wajar. Tetapi ingat di atas cinta ada kasih sayang seperti peptah "Lebih baik orang yang mencintai, lebh baik orang yang menyayangi" karena kenapa? orang yang mencntai belum tentu menyayangi, sedangkan orang yang menyayangi tentu akan mencintai. Menyayangi itu lebih tulus, beda halnya mencintai ketika dia a bosan atau tersakiti cinta akan pergi degan sendirinya tanpa melihat situasi dan keadaan. Yaah..... namanya juga mencintai makhlik (seseorang) pasti akan ada akhirnya. Seperti pepatah mengatakan "Jika kamu mencintaiku, maka cintailah tuhanmu. Karena aku akan mati, sedangkan Tuhanmu tak akan pernah mati".

KONFLIK CINTA
     Ketika virus cinta menyerang seseorang mau gak mau pasti orang itu akan merasakannya. Misalnya seorang perempuan, ketika menyukai lawan jenis dia akan terus mengungkapkan melaui tingkahlaku, mendekati dan mencari perhatian, dengan cara apapun. Namun bedanya, seseorang ada yang berani mengungkapkan secara blak-blakan dan yang tak berani untuk mengungkapkan mekipun rasa sukanya itu besar. 
    Orang yang berani akan cenderung agresif tanpa melihat keadaan disekitarnya, tak peduli dengan orang lain meski mereka terus -menerus membicarakannya, tanpa ada rasa malu, tanpa menyerah, karen yang dia pikirkan hanya bagaimana cara mendapatkan perhatiannya. Beda dengan tak berani, dia akan cenderung merasa minder karena dia merasa rendah, tidak pantas untuk mendapatkannya, dan cenderung akan terus tak berdaya hanya dapat memandang dari jauh, hanya terus melamunkannya, hanya terdiam ketika ada orang lain yang mendekatinya, hanya terus berharap dan berharap tanda ada keberanian. Dan hanya terus berkhayal, menyimpan potonya, menulis diary, dan terus menumpuk-numpuk unek-unek dalam dirinya. Kalau begitu bagaimana caranya dia akan tahu bahwa kamu menyukainya, sementara kamu terus berharaf tanpa tindakan. Setidaknya, cobalah kamu sedikit mengumpulkan keberanianmu untuk sekedar menunjukan rasa sukamu padanya, mungkin dengan begitu dia akan sedikit lebih mengerti dan mengetahui maksudmu, meskipun kamu dibayang-bayangi oleh sosok perempuan agresif tadi.
     Tapi percayalah, kebanyakan laki-laki tidak menyukai perempuan yang agresif. Dan percayalah cinta sejati dan tulus akan mendapat yang lebih tulus. Ketika kamu memikirkannya pastilah dia akan memikirkanmu. Dan ingatlah "Tempat kembali orang yang kita sayangi, akan kembali kepada siapa orang yang selalu memikirkannya" (Naruto).



Puisi wanita yang tak punya keberanian

Aku mencintaimu apa adanya
Aku sadar aku tak sempurna
 tetapi kau menyempurnakannku dengan cintamu
Jika mencintaimu dimulai dengan senyuman
Maka kuakhiri dengan senyuman
Tak perlu kamu mencari tulng rusukku
Aku disini yang menjadi tulang rusukmu
Lelah ini hanyalah sebuah gambaran
Dari sebuah perjuangan, untukku?
Aku gak akan mungkin bisa membaca akal pikiranmu,
Tapi yang bisa kulakukkan, mencintaimu segenap hatiku.
Ketika kau mencintainya, dan kau hanya mendapat hujan,
Cintailah aku sebagai pelangimu.




   

    
    

Kamis, 24 Mei 2012

PSIKOTERAPI DALAM ISLAM


PSIKOTERAPI DALAM ISLAM

            Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran. Atau lebih tepatnya, pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Istilah ini mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosionalnya. Dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosi, sehingga individu tersebut mampu mengembangkan diri mengatasi masalah psikisnya.
James P.Chaplin lebih jauh membagi pengertian psikoterapi dalam dua sudut pandang.
·        Secara khusus, psikoterapi diartikan sebagai penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau kesulitan-kesulitan penyesuaian diri setiap hari.
·        Secara luas, psikoterapi mencakup penyembuhan lewat keyakinan agama, melalui pembicaraan informal atau diskusi personal dengan guru atau teman.
            Pada pengertian ini, psikoterapi selain digunakan untuk penyembuhan penyakit mental, juga dapat digunakan untuk membantu, mempertahankan dan mengembangkan integritas jiwa, agar ia tetap tumbuh secara sehat dan memiliki kemampuan penyesuaian diri lebih efektif terhadap lingkungannya.
            Menurut Carl Gustav Jung, psikoterapi telah melampaui asal-usul medisnya, dan tak lagi merupakan suatu metode perawatan orang sakit. Psikoterapi kini digunakan untuk orang yang sehat, atau pada mereka yang mempunyai hak atas kesehatan psikis yang penderitaannya menyiksa kita semua.
            Berdasarkan pendapat Jung ini, bangunan psikoterapi selain digunakan untuk fungsi kuratif (penyembuhan), juga berfungsi preventif (pencegahan) dan konstruktif (pemeliharaan dan pengembangan jiwa yang sehat). Ketiga fungsi tersebut mengisyaratkan bahwa usaha-usaha untuk berkonsultasi pada psikiater, tak hanya ketika psikis seseorang dalam kondisi sakit. Alangkah lebih baik jika dilakukan sebelum datangnya gejala atau penyakit mental, karena hal itu dapat membangun kepribadian yang sempurna.
            Banyak kegunaan dalam pengetahuan tentang psikoterapi. Pertama, membantu penderita dalam memahami dirinya, mengetahui sumber-sumber psikopatologi dan kesulitan penyesuaian diri, serta memberikan perspektif masa depan yang lebih cerah dalam kehidupan jiwanya. Kedua, membantu penderita dalam mendiagnosis bentuk-bentuk psikopatologi. Ketiga, membantu penderita menentukan langkah-langkah praktis dan pelaksanaan terapinya.
            Diakui atau tidak, banyak orang yang sebenarnya telah mengidap penyakit jiwa, namun tak sadar akan sakitnya. Bahkan ia tidak mengerti dan memahami bagaimana seharusnya ia berbuat untuk menghilangkan penyakitnya. Karena itulah dibutuhkan pengetahuan tentang psikoterapi.
Bentuk dan Teknik Psikoterapi
            Setelah mempelajari teks-teks al-Qur`an, Muhammad Abdul al-Aziz Al-Khalidi, membagi obat (syifâ`) dengan dua bagian: Pertama, obat hissi, yaitu obat yang dapat menyembuhkan penyakit fisik. Seperti berobat dengan air, madu, atau buah-buahan yang telah disebutkan dalam Al-Qur`an. Kedua, obat maknawi. Yaitu obat yang dapat menyembuhkan penyakit ruh dan kalbu manusia, seperti doa-doa dan isi kandungan dalam al-Qur`an.
            Pembagian kategori ini didasarkan atas asumsi bahwa dalam diri manusia terdapat dua substansi yang bergabung menjadi satu. Yaitu jasmani dan ruhani. Masing-masing substansi memiliki Sunnah (hukum) tersendiri, yang berbeda satu dengan lainnya.
            Kelainan (penyakit) yang terjadi pada aspek jasmani, harus ditempuh melalui Sunnah pengobatan hissi, bukan dengan Sunnah pengobatan maknawi seperti berdoa. Tanpa menempuh Sunnah ini, maka kelainan yang ada tak akan sembuh.
            Permasalahannya menjadi lain, jika yang mendapat kelainan itu berupa kepribadian (tingkah laku) manusia (personality disorder), seperti paranoid, schizoid, eksploisif, histerik, maupun anti sosial. Dan kepribadian merupakan produk fitrah nafsani (jasmani-ruhani). Dengan aspek ruhani sebagai esensinya, dan aspek jasmani menjadi alat aktualisasi.
            Dokter sekaligus filosof Muslim yang pertama kali memfungsikan pengetahuan jiwa untuk pengobatan medis adalah Abu Bakar Muhammad Zakaria ar-Razi (864-925). Menurut ar-Razi, tugas seorang dokter di samping mengetahui kesehatan jasmani (ath-thibb al-jismâni), ia dituntut pula mengetahui kesehatan jiwa (ath-thibb ar-rûhâni). Hal ini untuk menjaga keseimbangan jiwa dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya, supaya tidak terjadi keadaan minus atau berlebihan.
Kesehatan Mental
            Pemaparan di atas memperlihatkan penting pengetahuan tentang psikis. Karena pengetahuan ini tak sekadar berfungsi untuk memahami kepribadian manusia, tapi juga untuk pengobatan penyakit jasmani dan ruhani. Banyak di antara penyakit jasmani, seperti kelainan fungsi pernapasan, usus perut, dan sebagainya, justru diakibatkan oleh kelainan jiwa manusia.
            Penyakit jiwa seperti stres, was-was, dengki, iri hati, kemunafikan, dan sebagainya, sering menjadi penyebab utama penyakit jasmani. Ketika penyakit-penyakit jiwa itu kambuh, maka kondisi emosi seseorang akan labil dan tak terkendali. Kelabilan jiwa inilah yang akan mempengaruhi syaraf dan fungsi organ, sehingga terjadi penyempitan di saluran pernapasan, atau usus perut yang mengakibatkan penyakit jasmani.
            Diskursus kesehatan mental (mental health) kontemporer, telah menemukan suatu jenis penyakit yang disebut dengan psikosomatik (psychosomatic disorders). Penyakit ini ditandai dengan keluhan-keluhan dan kelainan-kelainan pada alat tubuh, misalnya jantung, alat pernapasan, saluran perut, kelamin dan sebagainya.
            Kelainan ini disebabkan oleh faktor emosional melalui syaraf-syaraf otonom. Kelainan emosional ini akan menimbulkan perubahan-perubahan struktur anatomik yang tidak dapat pulih kembali. Tanda-tanda dari penyakit ini adalah jantung dirasakan berdebar-debar (palpitasi), denyut jantung tidak teratur (arrhythmia), pendek napas (shortnes of breath), kelesuhan yang amat hebat (fatique), pingsan (faiting), sukar tidur (insomnia), tidak bernafsu makan (anoxia nervosa), impotensi dan frigiditas pada alat kelamin. Diduga keras, penyebab utama penyakit-penyakit ini adalah perasaan resah dan kecemasan (anxiety).
            Ibnu Qayyim al-Jauzi dalam Ighâtsah al-Lahfân, lebih spesifik membagi psikoterapi dalam dua kategori. Yaitu tâbi’iyyah dan syar’iyyah.
            Psikoterapi tâbi’iyyah adalah pengobatan secara psikologis terhadap penyakit yang gejalanya dapat diamati dan dirasakan oleh penderitanya dalam kondisi tertentu. Seperti perasaan kecemasan, kegelisahan, kesedihan, dan amarah. Penyembuhannya dengan cara menghilangkan sebab-sebabnya.
            Psikoterapi syar’iyyah adalah pengobatan secara psikologis terhadap penyakit yang gejalanya tak dapat diamati dan dirasakan oleh penderitanya dalam kondisi tertentu. Tapi ia benar-benar penyakit berbahaya, yang dapat merusak kalbu seseorang. Seperti penyakit yang ditimbulkan dari kebodohan, syubhat, keragu-raguan, dan syahwat.
            Pengobatannya adalah dengan penanaman syariah yang datangnya dari Allah SWT. Hal itu dipahami dari firman-Nya, “Barangsiap yang Allah kehendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia lapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak dan sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Qs. al-An’âm [6]: 125)
            Muhammad Mahmud Mahmud, seorang psikolog muslim ternama, membagi psikoterapi Islam dalam dua kategori. Pertama, bersifat duniawi. Berupa pendekatan dan teknik-teknik pengobatan yang dilakukan setelah memahami psikopatologi dalam kehidupan nyata. Kedua, bersifat ukhrawi. Berupa bimbingan mengenai nilai-nilai moral, spiritual, dan agama.
            Model psikoterapi yang pertama, lebih banyak digunakan untuk penyembuhan dan pengobatan psikopatologi yang biasa menimpa pada sistem kehidupan duniawi manusia. Seperti neurasthenia, hysteria, psychasthenia, schizophrenia, manic depressive psychosis, kelainan seks, paranoia, psychosomatik, dan sebagainya.

Rabu, 23 Mei 2012

ORANG TUAKU PAHLAWANKU



ORANG TUAKU PAHLAWANKU


Apakah saudara pernah merasakan arti penting do’a orang tua?
        Do’a orang tua bisa dibilang suatu elemen terpenting dalam perjalanan karier anaknya. Bagaimana tidak do’a orang tua terus mengalir setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik, bahkan setiap beliau bernafas pasti terselip do’a untuk kita selaku anaknya. Do’a nya begitu tulus dn penuh harapan. Selalu da selalu mendo’akan akan hal-hal yang baik.Tanpa memilh dan memilih anaknya, semua dilakukan sama dan adil.
Tanpa mengharapkan imbalan, tanpa memikirkan apakah anaknya juga selalu mendo’akan keduanya orang tuanya. Subhanalloh, sungguh mulianya orang tua.
     Mungkin pada awalnya akan terfikir apa hubungannya do’a orang tua pada jalan kehidupan kita, toh mereka dimana kita dimana. Tetapi tidak begitu, Saya telah merasakannya sendiri, betapa besar pengaruh do’a orang tua terhadap kita selaku anaknya baik itu dalam karir pekerjaan, rumah tangga, dan pendidikan. Karena orang tua mempunyai rasa yang tidak dimiliki orang lain terutam seorang ibu. Seorang ibu mempunyai cint dan kasih yang sejati. Mengutip teori Alfred Adler dalam Psikologi Kepribadian bahwasannya “Sorang ibu mempunyai ikatan batin yang kuat dan cinta kasih yang sejati, yang tak akan pernah tergantikan oleh siapapun” kepribadian anak dan minat sosialnya sebagian besar dipengaruhi oleh seorang ibu. Sungguh ibu adalah sosok wanita superhero bagi anak-anaknya. Meskipun begitu bukan berarti sosok seorang ayah tidak ada artinya bagi anak, tetapi posisi ayah berada di urutan kedua setelah ibu. Dalam artikel psikologi menyebutkan bahwa ayah sebagai penghangat dalam rumah tangga. Ketika anak merasa tidak nyaman ayah yang akan menghiburnya, ketika rumah merasa mulai sepi karena sang ayah kerja pada saat ayah pulang kerja rumah menjadi hangat kembali, bercanda, mungkin sebagian orang sambil makan malam dan nonton bersama. Dengan begitu sosok ayah sangat dibutuhkan.
Pada awalnya saya tak pernah menyadari bahwa kehidupan saya sampai saat sekarang ini selain karena Allah S.W.T orangtua yang mengambil peran terpenting. Seiring do’a yang terus terucap seiring pula usiaku terus bertambah.

Kisahku :
     Ketika detik-detik berakhirnya bangku SMP, senang dan sedih bercampur bingung menghampiri. Ketika hati kecil ingin melanjutkan sekolah, keadaan yang menolak karen terbentur biaya. Dengan berbekal semangat pantag menyerah disertai dorongan do’a yang tulus dari orang tua, datanglah sepucuk formulir pendaftaran siswa baru Sekolah Menengah Atas yang tak disangka-sangka, yang beralamatkan Kec. Cileunyi Kab. Bandung. Saat itu bingung dan senang bercampur karena sulit untuk dipercaya, “Mungkin semua ini jawaban dari do’a saya dan orangtua saya” pikirku dalam hati. Dari kejadian itulah saya semakin percaya akan adanya mukzizat, kuatnya do’a orangtua, dan mimpi. Seiring berjalannya waktu, kasih sayang dan perhatian orangtua makin terasa betapa pentingnya. Dengan tinggal di tempat orang dengan kultur dan adat yang berbeda. 
Sampai saat ini saya yakin akan kekuatan do’a orangtua yang melebihi segalanya, mengalahkan materi dan segalanya.





Pesan Orang Tua
“Punten mamah mah teu tiasa masihan nanaon, mung do’a”







 Thank for my parents

Selasa, 15 Mei 2012

KEBEBASAN DAN HUKUMAN


KEBEBASAN DAN HUKUMAN

Manusia merupakan suatu proyek kemasa depan yang tidak mungkin didefinisikan. Manusia adalah sebagaimana ia diperbuat oleh dirinya sendiri. Ia adalah masa depannya. moral dan etika harus diciptakan oleh manusia sendiri. Kita adalah kebebasan total, "kita dihukum untuk bertindak bebas" 

JEAN PAUL SARTRE (1905-1980).

            Dalam teori diatas dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yang diberi kebebasan yang luas, apa yang diinginkan bebas diperbuat oleh dirinya sendiri. Namun dibalik semua itu, manusia diberi hukuman jika melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moralitas dan etika.
            Kebebasan merupakan masalah manusia. kebebasab berhubungan langsung dengan pribadi manusia. Kebebasan melekat pada eksistensi manusia. Manusia lahir dengan membawa serta kebebasannya. ia berada dan serentak berada dalam kebebasan. Karena itu, keinginan manusia untuk hidup bebas merupakan keinginan insani yang sangat fundamen. Setiap persona ingin hidup bebas, keinginan inilah yang menyebabkan manusia tidak suka kebebasan yang dimilikinya terbelenggu.
            Tentang kebebasan ini muncul bermacam-macam pendapat dan pandangan, yang tidak saja berbeda, tetapi juga bertentangan. salah seorang filsuf yang memiliki perhatian besar terhadap kebebasab adalah Jean Paul Startre. Dia seorang filsuf eksistensialisme yang menekankan kebebasan absolut manusia. Kebebasan yang tanpa batas. Menurutnya kebebasan tersebut adalah manusia. tidak ada hal yang membatasi kebebasan tersebut kecuali kebebasan itu sendiri.
            Menurut Jean Paul Sartre, manusia merupakan suatu proyek ke masa depan yang tidak mungkin didefinisikan. manusia adalah sebagaimana ia perbuat oleh dirinya sendiri. ia adalah masa depannya. moral dan etika harus diciptakan oleh manusia sendiri. Kita adalah kebebasan total, "kita dihukum untuk bertindak bebas".
            Manusia diberikan kebebasan sepenuhnya oleh tuhan untuk melakukan apa saja dimuka bumi ini, namun dibalik kebebasan itu terdapat hukuman yang akan diberikan jika perbuatan manusia dipandang tidak baik. Dengan begitu, mengapa manusia dikatakan makhluk yang bebas jika masih ada hukuman dibaliknya.
            Nietzsche menjelaskan bahwasannya manusia harus membuat hukum untuk dirinya sendiri, ini bertujuan agar manusia dapat menjadi majikan atas dirinya dengan membuat hukuman untuk dirinya sendiri, agar dapat mengendalikan dirinya dalam menghadapi kehidupan. Dengan demikian maka manusia dapat hidup menjadi manusia yang kuat dalam menghadapi hidup yang merupakan penderitaan. Nietzsche juga menjelaskan bahwa manusia memiliki keinginan untuk berkuasa, dia membenarkan tentang kemenangan kaum kuat atas kaum lemah atas pergulatannya demi eksistensi.
            Manusia mau melakukan apapun bebas, hak dia sebagai manusia. Tapi ingat manusia juga terikat akan yang namanya norma-norma, dan terhalang dengan kebebasan orang lain. jika kita berlaku bebas baik pada diri kita sendiri maupun orang lain, maka kita harus siap menerima kebebasan orang lain. selain itu ingat bahwa kita hidup takkan selamanya. kita akan kena dengan yang namanya mati. Apa yang kita lakukan akan ada pertanggungjawaban.
Baik dengan yang baik, buruk maka dengan azab yang pedih.

James Bowell
"Tuhan, kami mengerti bahwa kami adalah bebas, akan tetapi ada kesudahan diatasnya"


Referensi:
Praja, juhaya S. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Jakarta: Prenanda Media, 2008
Gazalba, Sidi. Sistematika Filsafat. Jakarta: PT. Bulan Bintang. 1991
Slide perkuliahan Filsafat Manusia. Prof. Dr. H. Adang Hambali, M.Pd. 2012

HAKEKAT ILMU




HAKEKAT  ILMU

1.      Pengertian Ilmu
Ilmu adalah kumpulan dari teori, sedangkan teori adalah abstraksi dari sebuah kenyataan. Moh. Nazir, Ph. D (1983:9) mengemukakan bahwa ilmu adalah suatu pengetahuan, baik natural ataupun sosial, yang sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut kaidah umum. Sedangkan  Ahmad tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai pengetahuan logis dan mempunyai bukti empiris.
Sikun Pribadi (1972:1-2) merumuskan secara rinci, bahwa:
“Obyek ilmu pengetahuan ialah dunia fenomenal, dan metode pendekatannya berdasarkan pengalaman (experience) dengan menggunakan berbagai cara seperti observasi, eksperimen, survey, studi kasus, dsb. Pengalaman-pengalaman itu diolah oleh pikiran atas dasar hukum logika yang tertib”.
            Dari beberapa pengertian, dapat digambarkan bahwa pada prinsipnya ilmu merupakan suatu kumpulan teori dari sebuah kenyataan dan merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan pengetahuan atau fakta yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survei, studi kasus, dll).
2.      Syarat-syarat ilmu
Suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu apabila dapat memenuhi 3 unsur pokok
a). Ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti, baik yang berhubungan dengan alam (kosmologi) maupun tentang manusia (biopsikosonial). Ilmu mensyaratkan adanya obyek yang diteliti.
b). Ilmu mensyaratkan adanya metode tertentu, yang didalamnya berisi pendekatan dan teknik tertentu. Metode ini dikenal dengan istilah metode ilmiah.
Moh. Nazir, (1983:43) mengungkapkan bahwa metode ilmiah boleh dikatakan merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interrelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis.
c). Pokok permasalahan (subject matter atau focus of  interest). Ilmu mensyaratkan adanya pokok permasalahan yang akan dikaji.
3. Karakteristik Ilmu
            Isman (2001) menetengahkan sifat atau ciri-ciri ilmu sebagai berikut:
·         Obyektif,  ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkanpada emosional subyektif
·         Koheren, pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan
·         Reilable, produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi
·         Valid, produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan (Validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal
·         Memiliki generalisasi, suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum
·         Akurat, penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi
·         Dapat melakukan prediksi, ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.
Disamping itu, ilmu mempunyai sifat-sifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif (Uyoh Sadulloh, 1994:44).
            

AKIDAH TAUHID DALAM PRINSIP SAINS


AKIDAH TAUHID DALAM PRINSIP SAINS
            Penemuan penemuan dalam bidang sains dan teknologi mengenai alam, atom, manusia, tumbuh-tumbuhan dan berbagai bidang industri telah banyak menyingkap keindahan dan ketelitian ciptaan Allah SWT. Penemuan-penemuan dan rekaan-rekaan baru itu menguatkan lagi ajaran aqidah tauhid dan mengukuhkan lagi keimanan orang-orang mumin. Hasil-hasil kajian itu menunjukan kebesaran dan keluasan kodrat serta ilmu Allah. Dibalik semua ciptaanNya yang indah ini pasti ada sang penciptanya yang Maha besar dan Maha berkuasa.
1. Tauhid sebagai prinsip Sejarah
            Tauhid menempatkan kita pada suatu kehidupan di mana kita harus hidup dengan etika dalam peerbuatan maupun tindakan. Etika yang gimana? Yaitu etika yang sebagai manusia yang bermoral dan beragama yang dapat diukur melalui keberhasilan yang kita peroleh dalam mengisi ruang dan waktu, dalam dirinya maupun dalam lingkungan dimana kita tinggal. Didalam al Quran telah menyebutkan bahwa pembenaran kepada ciptaan Tuhan dimana kita harus menjalankan tugas sebagai umatnya, Secara empatis al Quran menegaskan bahwa dunia adalah lapangan bagi manusia untuk di manfaatkan oleh manusia dengan sebaik baiknya. Sejarah merupakan peristiwa penting bagi umat Islam dan akan dipertanggungjawabkan kelak nanti. Harus dipahami bahwa hasil akhir dari sejarah merupakan sebuah konsekuensi bagi pelaku sejarah tersebut, baik merupakan tindakan pribadi maupun kelompok. Dengan demikian Tauhid membimbing umat islam untuk memandang dirinya sendiri sebagai pusat sejarah, Karena ialah satu-satunya wakil Tuhan yang dapat membawa kehendak-Nya menuju terjadinya peristiwa Sejarah.
           

2. Metafisika
            Dalam Islam, alam adalah ciptaan dan anugerah tuhan yang indah. Sebagai ciptaan, ia bersifat teleologis, sempurna, dan teratur sebagai anugerah, ia merupakan kebaikan yang tak mengandung dosa yang diperuntukan bagi manusia. Tujuannya adalah untuk memungkinkan manusia untuk melakukan kebaikan dan mencapai kebahagiaan. Dengan sendirinya tauhid merupakan sesuatu yang berhubungan dengan penghapusan ketakutan yang bekerja di samping Tuhan. Tauhid mengumpulkan seluruh benang yang rajut dan mengembalikan kepada Tuhan, bukan kepada kekuatan lain. Tauhid di dalam Islam merupakan syarat bagi ilmu pengetahuan bukan sebagai penghalang. Alam yang dipandang melalui Tauhid, sangat sesuai dan dapat diamati secara ilmiah. Islam mengajarkan bahwa alam diciptakan untuk manusia agar dapat berkembang, menikmati anugerah Tuhan dengan aturan-aturannya.
3. Psiko-sosial
            Islam merupakan agama yang sesuai ruang dan waktu. Islam menghendaki agar manusia dapat menenuhi kebutuhannya secara wajar, seperti makan, minum, rumah yang nyaman, mengubah dunia menjadi sebuah taman yang indah, menikmati seks, pesahabatan yang baik dalam kehidupan, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan mengelola alam membangun hubungan social yang harmonis.
4. Tauhid sebagai etika
            Tauhid menegaskan bahwa Tuhan telah menciptakan manusia yang paling baik dengan tujuan untuk mengabdi kepadaNya. Amanat dari Tuhan tersebut merupakan pemenuhan unsur etika dari kehendak ilahi yang sifatnya harus direalisasikan dengan kemerdekaan, dan manusia adalah satu-satunya mahluk yang dapat melakukan itu. Tanggung jawab yang diberikan sama sekali tidak mengenal batas,mencakup segala unsur secara universal.
5. Tauhid sebagai Estetika
            Tauhid meupakan pemisahan secara ontologis antara Tuhan dan seluruh sifat alam. Segala bentuk Ciptaan Allah adalah mahluk yang tidak transenden, serta tunduk dan patuh terhadap hukum ruang dan waktu, Tauhid tidak betentangan dengan seni, sebaliknya tauhid mendorong kita pada pengambangan nilai keindahan dalam kehidupan. Nilai keindahan yang mutlak itu adalah diri Tuhan didalam firman atau kehendak yang di firmankan-Nya.
Sumber dan Referensi : Ismail Raji al-Faruqi

AQIDAH TAUHID MAKRIFAT PADA SYAHADAH, SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI


AQIDAH TAUHID MAKRIFAT PADA SYAHADAH, SHALAT, ZAKAT, PUASA, DAN HAJI
            Pada ilmu makrifat manusia bersyahadat dia harus memiliki kebulatan tekad untuk meninggalkan segala macam penghambaan selain Allah SWT.
            Didalam ilmu makrifat : Dua kalimat sahadat adalah yang paling utama bagi pemeluk agama Islam, karena manusia apabila dikategorikan beragama islam wajib bagi dirinya mengucapkan Dua kalimat syahadat yang diikuti dengan pembenaraan dalam hati, lalu dibuktikan dengan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
            Dalam mengartikan bacaan syahadat ini ada dua cara yang harus manusia lakukan yaitu :
            1. syahadat umum
            2. syahadat diri
1. Syahadat umum
            Syahadat ini dibaca dan di ikrarkan pada saat manusia memasuki agama Islam. Adapun bunyi dua kalimat syahadat adalah : ASYHADU AN LA ILAAHA ILLALLOOHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH. Artinya : aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusan Allah.
            Dua kalimat syahadat ini terdiri dari :
            1. syahadat tauhid yaitu : aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah.
            2. syahadat rasulullah yaitu : dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusan Allah
            Syahadat tauhid ini adalah ikrarnya manusia kepada Allah, bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang harus dibuktikan dalam perilaku hati dan perbuatan
            Syahadat rasul ini adalah ikrarnya manusia apabila sudah masuk agama Islam manusia itu wajib melakukan ibadah didalam kehidupannya untuk selalu berpedoman apa yang sudah diajarkan nabi Muhamad SAW
2. Syahadat diri
            Syahadat ini ditinjau dari sudut pandang ilmu makrifat, syahadat ini adalah menjadi fitrahnya manusia yang menjadikan dirinya mengerti/menyadari kenapa manusia ini dilahirkan ke dunia.
            Makrifat pada shalat, makrifat merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai mereka sebelum mereka menjalankan ibadah shalat dan ibadah-ibadah yang lainnya. Makrifat bukan ilmu tingkat tinggi tapi makrifat merupakan ilmu dasar yang mendasari ibadah kita. Bagaimana kita mau takbir dengan benar jika kita tidak makrifat kalau Allah benar-benar besar. Bagaimana kita akan sujud dengan benar jika kita tidak tahu siapa yang kita sujudi, kita tidak akan berdoa dengan benar jika kita tau siapa yang kita mintai, dan kita tidak bisa bersahadat dengan benar jika kita tidak tau siapa yang kita saksikan.
            Makrifat pada zakat, zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan pada golongan yang berhak menerimanya, zakat sendiri berfungsi untuk mensucikan, dalam hakekatnya zakat merupakan solusi untuk mensejahterakan para umat.Rasulullah bersabda “sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan atas hartawan Muslim suatu kewajiban zakat yang dapat menanggulangi kemiskinan. Tidakalah mungkin terjadi seorang fakir menderita kelaparan atau kekurangan pakaian, kecuali oleh sebab kebakhilan yang ada pada hartawan muslim.
            Makrifat pada puasa, puasa dalam syariatnya adalah menahan diri dari makan, minum dan perkara yang membatalkannya, dalam tarekatnya puasa merupakan menghilangkan ingatan yang lain, hanya kepada Allah SWT semata-mata kita memelihara gerak nafsu, pandangan, pendengaran, perkataan, perbuatan, dari perkara-perkara yang diharamkan, lalu pada hakekatnya puasa merupakan menenggelamkan diri pada kecintaan pada Allah dan Rasul, dan makrifatnya berpuasa ialah membuka cahaya syuhudiah pada mata hati sehingga berpuasa dari memandang yang lain melainkan Allah.
            Makrifat haji, merupakan krisalisasi dari bentuk pemahaman tentang atas syariat haji sebagai kulit yang indah, terekat haji sebagai pekerjaan yang sungguh-sungguh, hakikat haji sebagai maksud dari pekerjaannya itu sendiri.





Sumber dan Referensi :
http://ambudelapanbelas.blogspot.com/ Allah membuka mata hati: cara mendekatkan diri pada Allah  Oleh: Zulkiffan Matusea

             

AQIDAH TAUHID MARIFAT KEPADA ALLAH, MALAIKAT, KITAB, NABI DAN RASUL, HARI AKHIR DAN PERISTIWANYA TAKDIR


AQIDAH TAUHID MARIFAT KEPADA ALLAH, MALAIKAT, KITAB, NABI DAN RASUL, HARI AKHIR DAN PERISTIWANYA TAKDIR
 (qada dan qadar)
            Makrifat kepada Allah SWT adalah makrifat yang seluhur-luhurnya bahkan semulia-mulianya sebab makrifat kepada Allah SWT itulah yang merupakan asas fundamen berdirinya segala kehidupan kerohanian. Dari makrifat kepada Allah itulah bercabang makrifat kepada para Nabi dan Rasul serta hal yang berhubungan dengannya, mengenai kemasmukan, tugas-tugas dan sifat-sifatnya serta hajat umat manusia terhadap diutusnya para Nabi, serta hal-hal yang berkaitan erat hubungannya antara nabi dan rasul seperti masalah mukjizat, kewalian kekeramatan dan kitab-kitab suci yang telah diturunkan ke bumi. Untuk bermakrifat kepada Allah SWT ada dua cara yaitu: Pertama dengan menggunakan akal pikiran dam memeriksa secara teliti ciptaan Allah SWT yang berupa benda-benda yang beraneka ragam ini. Kedua, dengan mengetahui nama-nama serta sifat-sifat-Nya. Agama Islam sendiri mengajarkan kepada kita tentang bagaimana kita menggunakan akal pikiran dengan sebaik-baiknya dengan cara melepaskan segala kekangan dan segera bangun dari tidur kemudian mengajak kita untuk mengadakan perenungan dan pemikiran. Pekerjaan yang sedemikian ini termasuk peribadatan kepada Tuhan. Allah SWT berfirman, “Katakanlah, Perhatikan olehmu semua apa-apa yang ada di langit dan bumi.” (Q.S Yunus:101)
            Makrifat kepada malaikat adalah makrifat yang dapat mengajak hati sseorang untuk mencontoh dan meniru perilaku para malaikat yang serba baik dan amat terpuji itu, juga dapat tolong-menolong dengan mereka untuk mencapai yang hak dan luhur. Selain itu mengajak kita pula untuk memperoleh penjagaan yang sempurna sehingga tidak satupun perbuatan buruk yang timbul dari seseorang, melainkan yang baik-baik dan segala tindakannya tidak akan ditunjukan untuk maksud yang mulia saja.
            Makrifat kepada kitab-kitab suci adalah merupakan suatu makrifat yang memberikan arah untuk menempuh jalan yang baik dan lurus serta bikjaksana dan diridai oleh Tuhan yang tentunya sudah digariskan oleh Allah SWT agar seluruh umat manusia menaatinya, karena dengan hanya melalui jalan inilah seseorang dapat sampai kearah kesempurnaan yang hakiki, baik dalam segi kebendaan (materi) atau segi kerohanian dan akhlak (abadi).
            Makrifat kepada rasul-rasul adalah merupakan suatu makrifat yang dimaksudkan agar seseorang mengikuti jejak langakahnya, memperhias diri dengan meniru akhlak para rasul tersebut. Selain itu juga bersabar dan tabah hati dalam mencontoh tingkah laku para rasul itu mencerminkan tentang suatu keteladanan yang tinggi nilainya dan baik, bahkan itulah yang merupakan kehidupan yang suci dan bersih yang dikehendaki oleh Allah SWT agar dimiliki oleh seluruh umat manusia.   
            Makrifat kepada hari akhir adalah merupakan suatu makrifat diaman kita dituntut untuk berbuat baik dan menjadi motivasi yang kuat bagi kita umat manusia untuk mengajak umat manusia yang lainnya untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan segala  bentuk keburukan.
            Makrifat kepada takdir adalah merupakan suatu makrifat yang dapat memberikan bekal kekuatan dan kesanggupan kepada seseorang untuk mengatasi segala macam rintangan, siksaan, kesengsaraan dan kesusahan. Sementara segala halangan dan cobaan akan dianggap kecil saja, bagaimanapun dahsyat dan hebatnya. Hal-hal yang sudah dijelaskan tadi, telah menjelaskan bahwa aqidah mempunyai tujuan utama mendidik yang baik dalam menempuh jalan kehidupan , mensucikan jiwa lalu mengarahkan kedalam sifat-sifat yang baik dan luhur lebih utamanya lagi agar kita sampai kepada tingkatan makrifat yang tertinggi. Jadi penanaman aqiddah atau kepercayaan di dalam hati dan jiwa adalah jalan yang paling tepat yang wajib dilalui untuk menimbulkan kebaikan-kebaikan dengan bersendikan itu akan tercipta kesempurnaan kehidupan bahkan membekali jiwa kita dengan sesuatu yang lebih bermanfaat dan lebih sesuai dengan petunjuk Tuhan. Disini Nampak bahwa begitu besarnya hikmah mengapa keimanan dijadikan umum dan kekal tidak berbeda antara keimanan yang diajarkan oleh tuhan di zaman dahulu dan dijaman sekarang bahkan dimasa dan ditempat manapun, semua sama satu macam, tidak ada satu umat pun yang dibiarkan kosong oleh Allah tanpa mengutus rasul kepada mereka untuk mengajak keimanan serta menancapkan akar aqidah dalam hati mereka. Aqidah merupakan sumber dari rasa kasih sayang yang terpuji, ia tertanam didalam perasaan-perasaan yang indah dan luhur, juga tempat umbuhnya akhlak yang mulia dan utama. Dan Allah SWT pun berfirman, “Bukanlah kebikan, jika kamu semua menghadapkan mukamu kearah timur atau barat, tetapi yang disebut kebaikan itu adalah kebaikan seseorang yang beriman kepada Allah, hari akhir,(hari kiamat), malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, memberikan harta yang dicintainya itu kepada kerabatnya, anak yatim, orang miskin, orang terlantar dalam perjalanan,orang minta-minta, orang yang berusaha melepaskan dari perbudakan, mendirikan salat, menunaikan zakat, memenuhi janji apabila berjanji, sabar dalam kesengsaraan, kemelaratan dan juga diwaktu peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertakwa kepada Allah.” (Q.S Al-Baqarah:177) 



  
Sumber dan referensi :