AKIDAH TAUHID DALAM PRINSIP SAINS
Penemuan penemuan dalam
bidang sains dan teknologi mengenai alam, atom, manusia, tumbuh-tumbuhan dan
berbagai bidang industri telah banyak menyingkap keindahan dan ketelitian
ciptaan Allah SWT. Penemuan-penemuan dan rekaan-rekaan baru itu menguatkan lagi
ajaran aqidah tauhid dan mengukuhkan lagi keimanan orang-orang mumin.
Hasil-hasil kajian itu menunjukan kebesaran dan keluasan kodrat serta ilmu
Allah. Dibalik semua ciptaanNya yang indah ini pasti ada sang penciptanya yang
Maha besar dan Maha berkuasa.
1.
Tauhid sebagai prinsip Sejarah
Tauhid menempatkan kita pada suatu
kehidupan di mana kita harus hidup dengan etika dalam peerbuatan maupun
tindakan. Etika yang gimana? Yaitu etika yang sebagai manusia yang bermoral dan
beragama yang dapat diukur melalui keberhasilan yang kita peroleh dalam mengisi
ruang dan waktu, dalam dirinya maupun dalam lingkungan dimana kita tinggal. Didalam
al Quran telah menyebutkan bahwa pembenaran kepada ciptaan Tuhan dimana kita
harus menjalankan tugas sebagai umatnya, Secara empatis al Quran menegaskan
bahwa dunia adalah lapangan bagi manusia untuk di manfaatkan oleh manusia
dengan sebaik baiknya. Sejarah merupakan peristiwa penting bagi umat Islam dan
akan dipertanggungjawabkan kelak nanti. Harus dipahami bahwa hasil akhir dari
sejarah merupakan sebuah konsekuensi bagi pelaku sejarah tersebut, baik
merupakan tindakan pribadi maupun kelompok. Dengan demikian Tauhid membimbing
umat islam untuk memandang dirinya sendiri sebagai pusat sejarah, Karena ialah
satu-satunya wakil Tuhan yang dapat membawa kehendak-Nya menuju terjadinya
peristiwa Sejarah.
2.
Metafisika
Dalam Islam, alam adalah ciptaan dan
anugerah tuhan yang indah. Sebagai ciptaan, ia bersifat teleologis, sempurna, dan
teratur sebagai anugerah, ia merupakan kebaikan yang tak mengandung dosa yang
diperuntukan bagi manusia. Tujuannya adalah untuk memungkinkan manusia untuk
melakukan kebaikan dan mencapai kebahagiaan. Dengan sendirinya tauhid merupakan
sesuatu yang berhubungan dengan penghapusan ketakutan yang bekerja di samping
Tuhan. Tauhid mengumpulkan seluruh benang yang rajut dan mengembalikan kepada
Tuhan, bukan kepada kekuatan lain. Tauhid di dalam Islam merupakan syarat bagi
ilmu pengetahuan bukan sebagai penghalang. Alam yang dipandang melalui Tauhid,
sangat sesuai dan dapat diamati secara ilmiah. Islam mengajarkan bahwa alam
diciptakan untuk manusia agar dapat berkembang, menikmati anugerah Tuhan dengan
aturan-aturannya.
3.
Psiko-sosial
Islam merupakan agama yang sesuai
ruang dan waktu. Islam menghendaki agar manusia dapat menenuhi kebutuhannya
secara wajar, seperti makan, minum, rumah yang nyaman, mengubah dunia menjadi
sebuah taman yang indah, menikmati seks, pesahabatan yang baik dalam kehidupan,
mengembangkan ilmu pengetahuan, dan mengelola alam membangun hubungan social
yang harmonis.
4.
Tauhid sebagai etika
Tauhid menegaskan bahwa Tuhan telah
menciptakan manusia yang paling baik dengan tujuan untuk mengabdi kepadaNya.
Amanat dari Tuhan tersebut merupakan pemenuhan unsur etika dari kehendak ilahi
yang sifatnya harus direalisasikan dengan kemerdekaan, dan manusia adalah
satu-satunya mahluk yang dapat melakukan itu. Tanggung jawab yang diberikan
sama sekali tidak mengenal batas,mencakup segala unsur secara universal.
5.
Tauhid sebagai Estetika
Tauhid meupakan pemisahan secara
ontologis antara Tuhan dan seluruh sifat alam. Segala bentuk Ciptaan Allah
adalah mahluk yang tidak transenden, serta tunduk dan patuh terhadap hukum
ruang dan waktu, Tauhid tidak betentangan dengan seni, sebaliknya tauhid
mendorong kita pada pengambangan nilai keindahan dalam kehidupan. Nilai
keindahan yang mutlak itu adalah diri Tuhan didalam firman atau kehendak yang
di firmankan-Nya.
Sumber dan Referensi : Ismail Raji
al-Faruqi
0 komentar:
Posting Komentar