Selasa, 15 Mei 2012

AKIDAH TAUHID DALAM PRINSIP SAINS


AKIDAH TAUHID DALAM PRINSIP SAINS
            Penemuan penemuan dalam bidang sains dan teknologi mengenai alam, atom, manusia, tumbuh-tumbuhan dan berbagai bidang industri telah banyak menyingkap keindahan dan ketelitian ciptaan Allah SWT. Penemuan-penemuan dan rekaan-rekaan baru itu menguatkan lagi ajaran aqidah tauhid dan mengukuhkan lagi keimanan orang-orang mumin. Hasil-hasil kajian itu menunjukan kebesaran dan keluasan kodrat serta ilmu Allah. Dibalik semua ciptaanNya yang indah ini pasti ada sang penciptanya yang Maha besar dan Maha berkuasa.
1. Tauhid sebagai prinsip Sejarah
            Tauhid menempatkan kita pada suatu kehidupan di mana kita harus hidup dengan etika dalam peerbuatan maupun tindakan. Etika yang gimana? Yaitu etika yang sebagai manusia yang bermoral dan beragama yang dapat diukur melalui keberhasilan yang kita peroleh dalam mengisi ruang dan waktu, dalam dirinya maupun dalam lingkungan dimana kita tinggal. Didalam al Quran telah menyebutkan bahwa pembenaran kepada ciptaan Tuhan dimana kita harus menjalankan tugas sebagai umatnya, Secara empatis al Quran menegaskan bahwa dunia adalah lapangan bagi manusia untuk di manfaatkan oleh manusia dengan sebaik baiknya. Sejarah merupakan peristiwa penting bagi umat Islam dan akan dipertanggungjawabkan kelak nanti. Harus dipahami bahwa hasil akhir dari sejarah merupakan sebuah konsekuensi bagi pelaku sejarah tersebut, baik merupakan tindakan pribadi maupun kelompok. Dengan demikian Tauhid membimbing umat islam untuk memandang dirinya sendiri sebagai pusat sejarah, Karena ialah satu-satunya wakil Tuhan yang dapat membawa kehendak-Nya menuju terjadinya peristiwa Sejarah.
           

2. Metafisika
            Dalam Islam, alam adalah ciptaan dan anugerah tuhan yang indah. Sebagai ciptaan, ia bersifat teleologis, sempurna, dan teratur sebagai anugerah, ia merupakan kebaikan yang tak mengandung dosa yang diperuntukan bagi manusia. Tujuannya adalah untuk memungkinkan manusia untuk melakukan kebaikan dan mencapai kebahagiaan. Dengan sendirinya tauhid merupakan sesuatu yang berhubungan dengan penghapusan ketakutan yang bekerja di samping Tuhan. Tauhid mengumpulkan seluruh benang yang rajut dan mengembalikan kepada Tuhan, bukan kepada kekuatan lain. Tauhid di dalam Islam merupakan syarat bagi ilmu pengetahuan bukan sebagai penghalang. Alam yang dipandang melalui Tauhid, sangat sesuai dan dapat diamati secara ilmiah. Islam mengajarkan bahwa alam diciptakan untuk manusia agar dapat berkembang, menikmati anugerah Tuhan dengan aturan-aturannya.
3. Psiko-sosial
            Islam merupakan agama yang sesuai ruang dan waktu. Islam menghendaki agar manusia dapat menenuhi kebutuhannya secara wajar, seperti makan, minum, rumah yang nyaman, mengubah dunia menjadi sebuah taman yang indah, menikmati seks, pesahabatan yang baik dalam kehidupan, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan mengelola alam membangun hubungan social yang harmonis.
4. Tauhid sebagai etika
            Tauhid menegaskan bahwa Tuhan telah menciptakan manusia yang paling baik dengan tujuan untuk mengabdi kepadaNya. Amanat dari Tuhan tersebut merupakan pemenuhan unsur etika dari kehendak ilahi yang sifatnya harus direalisasikan dengan kemerdekaan, dan manusia adalah satu-satunya mahluk yang dapat melakukan itu. Tanggung jawab yang diberikan sama sekali tidak mengenal batas,mencakup segala unsur secara universal.
5. Tauhid sebagai Estetika
            Tauhid meupakan pemisahan secara ontologis antara Tuhan dan seluruh sifat alam. Segala bentuk Ciptaan Allah adalah mahluk yang tidak transenden, serta tunduk dan patuh terhadap hukum ruang dan waktu, Tauhid tidak betentangan dengan seni, sebaliknya tauhid mendorong kita pada pengambangan nilai keindahan dalam kehidupan. Nilai keindahan yang mutlak itu adalah diri Tuhan didalam firman atau kehendak yang di firmankan-Nya.
Sumber dan Referensi : Ismail Raji al-Faruqi

0 komentar:

Posting Komentar