Selasa, 15 Mei 2012

KEBEBASAN DAN HUKUMAN


KEBEBASAN DAN HUKUMAN

Manusia merupakan suatu proyek kemasa depan yang tidak mungkin didefinisikan. Manusia adalah sebagaimana ia diperbuat oleh dirinya sendiri. Ia adalah masa depannya. moral dan etika harus diciptakan oleh manusia sendiri. Kita adalah kebebasan total, "kita dihukum untuk bertindak bebas" 

JEAN PAUL SARTRE (1905-1980).

            Dalam teori diatas dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yang diberi kebebasan yang luas, apa yang diinginkan bebas diperbuat oleh dirinya sendiri. Namun dibalik semua itu, manusia diberi hukuman jika melakukan sesuatu yang bertentangan dengan moralitas dan etika.
            Kebebasan merupakan masalah manusia. kebebasab berhubungan langsung dengan pribadi manusia. Kebebasan melekat pada eksistensi manusia. Manusia lahir dengan membawa serta kebebasannya. ia berada dan serentak berada dalam kebebasan. Karena itu, keinginan manusia untuk hidup bebas merupakan keinginan insani yang sangat fundamen. Setiap persona ingin hidup bebas, keinginan inilah yang menyebabkan manusia tidak suka kebebasan yang dimilikinya terbelenggu.
            Tentang kebebasan ini muncul bermacam-macam pendapat dan pandangan, yang tidak saja berbeda, tetapi juga bertentangan. salah seorang filsuf yang memiliki perhatian besar terhadap kebebasab adalah Jean Paul Startre. Dia seorang filsuf eksistensialisme yang menekankan kebebasan absolut manusia. Kebebasan yang tanpa batas. Menurutnya kebebasan tersebut adalah manusia. tidak ada hal yang membatasi kebebasan tersebut kecuali kebebasan itu sendiri.
            Menurut Jean Paul Sartre, manusia merupakan suatu proyek ke masa depan yang tidak mungkin didefinisikan. manusia adalah sebagaimana ia perbuat oleh dirinya sendiri. ia adalah masa depannya. moral dan etika harus diciptakan oleh manusia sendiri. Kita adalah kebebasan total, "kita dihukum untuk bertindak bebas".
            Manusia diberikan kebebasan sepenuhnya oleh tuhan untuk melakukan apa saja dimuka bumi ini, namun dibalik kebebasan itu terdapat hukuman yang akan diberikan jika perbuatan manusia dipandang tidak baik. Dengan begitu, mengapa manusia dikatakan makhluk yang bebas jika masih ada hukuman dibaliknya.
            Nietzsche menjelaskan bahwasannya manusia harus membuat hukum untuk dirinya sendiri, ini bertujuan agar manusia dapat menjadi majikan atas dirinya dengan membuat hukuman untuk dirinya sendiri, agar dapat mengendalikan dirinya dalam menghadapi kehidupan. Dengan demikian maka manusia dapat hidup menjadi manusia yang kuat dalam menghadapi hidup yang merupakan penderitaan. Nietzsche juga menjelaskan bahwa manusia memiliki keinginan untuk berkuasa, dia membenarkan tentang kemenangan kaum kuat atas kaum lemah atas pergulatannya demi eksistensi.
            Manusia mau melakukan apapun bebas, hak dia sebagai manusia. Tapi ingat manusia juga terikat akan yang namanya norma-norma, dan terhalang dengan kebebasan orang lain. jika kita berlaku bebas baik pada diri kita sendiri maupun orang lain, maka kita harus siap menerima kebebasan orang lain. selain itu ingat bahwa kita hidup takkan selamanya. kita akan kena dengan yang namanya mati. Apa yang kita lakukan akan ada pertanggungjawaban.
Baik dengan yang baik, buruk maka dengan azab yang pedih.

James Bowell
"Tuhan, kami mengerti bahwa kami adalah bebas, akan tetapi ada kesudahan diatasnya"


Referensi:
Praja, juhaya S. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Jakarta: Prenanda Media, 2008
Gazalba, Sidi. Sistematika Filsafat. Jakarta: PT. Bulan Bintang. 1991
Slide perkuliahan Filsafat Manusia. Prof. Dr. H. Adang Hambali, M.Pd. 2012

0 komentar:

Posting Komentar